Medan Magnet di Vega
Minggu, 27 November 2011
Untuk pertama kalinya dideteksi medan magnet di bintang Vega, salah satu bintang terang di langit. Dengan menggunakan NARVAL spectropolarimeter bersensitivitas tinggi yang dipasang di teleskop Bernard-Lyot (Observatorium Pic du Midi, Perancis), tim astronom berhasil mendeteksi efek medan magnet dalam cahaya yang dipancarkan Vega.

Bernard-Lyot Telescope, di puncak Pic du Midi de Bigorre - Perancis. © Pascal Petit
Vega sendiri berotasi kurang dari sehari, sedangkan Matahari berotasi dalam 27 hari. Gaya sentrifugal yang kuat disebabkan oleh rotasi yang sangat cepat memipihkan kutubnya dan menghasilkan temperatur yang bervariasi lebih dari 1000 derajat Celcius di antara kutub dan area ekuator permukaan. Vega juga dikelilingi oleh piringan debu yang tidak homogen, sehingga diindikasikan ada planet di situ.
Kali ini, para astronom menganalisa polarisasi cahaya yang dipancarkan Vega dan mendeteksi medan magnet lemah di permukaannya. Memang bukan sebuah kejutan karena diketahui gerakan partikel-partikel bermuatan di dalam bintang dapat menimbulkan medan magnet dan dengan cara inilah medan magnet Matahari dan kebumian dihasilkan. Namun untuk bintang yang lebih masif dari Matahari, seperti Vega, model teoretik tidak dapat memprediksikan intensitas dan struktur medan magnetnya. Akibatnya para astronom tidak memiliki petunjuk terhadap kekuatan sinyal yang sedang mereka cari itu. Setelah percobaan yang gagal selama dekade lalu, alat bersensitivitas tinggi NARVAL yang disertai dedikasi tinggi untuk mengamati Vega, sebuah keberhasilan pun tercapai. Untuk pertama kalinya medan magnet di Vega berhasil dideteksi.

Bintang Vega. Kredit : Spitzer/NASA/JPL
Bagaimanapun, diyakini penemuan ini menjadi langkah kunci untuk memahami medan magnetik bintang dan pengaruhnya dalam evolusi bintang. Dan untuk Vega, ia kini menjadi prototipe kelas baru dari bintang magnetik dan akan terus memukau para astronom di masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar